Bondek merupakan salah satu alternatif pengganti triplek dalam konstruksi bangunan. Apakah kamu tertarik untuk menggunakannya? Simak dulu 10 kelebihan dan kekurangan dak bondek!

Bondek adalah nama bahan material konstruksi yang terbuat dari komposisi seng dan aluminium.

Selain dikenal dengan nama bondek, produk yang satu ini juga disebut floor deck dan ada juga yang menyebutnya smart deck.

Bondek memiliki ketebalan yang bervariasi yakni 0.60 mm hingga 1 mm dengan lebar antara 500 mm – 1.000 mm.

Adapun dua jenis bahan yang umum digunakan di Indonesia adalah bondek zincalume/galvalum dan bondek galvanis.

Saat ini, bondek banyak digunakan untuk berbagai konstruksi bangunan seperti untuk konstruksi jalan pada jembatan, parkiran gedung bertingkat, dak beton rumah, dan sebagainya.

Mau coba menggunakan bahan konstruksi ini sebagai salah satu pilihan dak rumah?

Sebelum memasangnya, simak dulu sejumlah kelebihan dan kekurangannya di bawah ini!

Kelebihan Dak Bondek:

  1. Lebih Hemat Biaya: Penggunaan bondek dapat menghemat biaya bekisting dan perancah. Bondek sendiri bertindak sebagai bekisting permanen, sehingga tidak perlu lagi memasang bekisting kayu.
  2. Lebih Cepat: Pemasangan bondek lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan sistem konvensional. Hal ini karena bondek sudah tersedia dalam bentuk lembaran yang siap pasang.
  3. Lebih Kuat: Bondek memiliki profil gelombang yang membuatnya lebih kuat dan kokoh dibandingkan dengan dak beton konvensional.
  4. Lebih Tahan Lama: Bondek terbuat dari bahan galvanis yang membuatnya tahan terhadap karat dan korosi.
  5. Lebih Ringan: Bondek lebih ringan dibandingkan dengan dak beton konvensional, sehingga dapat mengurangi beban struktur bangunan.
  6. Tahan Api: Bondek memiliki ketahanan api yang lebih baik dibandingkan dengan dak beton konvensional.
  7. Permukaan Lebih Rapi: Permukaan dak bondek lebih rapi dan rata dibandingkan dengan dak beton konvensional, sehingga tidak memerlukan banyak finishing.
  8. Lebih Ramah Lingkungan: Bondek terbuat dari bahan yang dapat didaur ulang, sehingga lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan dak beton konvensional.
  9. Mudah Dibongkar Pasang: Bondek mudah dibongkar pasang, sehingga memudahkan untuk renovasi atau perbaikan.
  10. Fleksibel: Bondek dapat digunakan untuk berbagai jenis bangunan, seperti rumah, ruko, dan gedung bertingkat.

Kekurangan Dak Bondek:

  1. Harga Lebih Mahal: Harga bondek lebih mahal dibandingkan dengan bahan bekisting kayu.
  2. Memerlukan Keahlian: Pemasangan bondek memerlukan keahlian khusus agar hasilnya optimal.
  3. Rentan Terhadap Benturan: Bondek rentan terhadap benturan keras, sehingga perlu berhati-hati saat pemasangan dan penyimpanan.
  4. Berisik Saat Pemasangan: Pemasangan bondek dapat menimbulkan suara yang bising.
  5. Keterbatasan Ukuran: Bondek tersedia dalam ukuran standar, sehingga perlu dipotong agar sesuai dengan kebutuhan.
  6. Memerlukan Perawatan: Bondek perlu dirawat secara berkala agar terhindar dari karat dan korosi.
  7. Potensi Bocor: Bondek bergelombang, sehingga berpotensi bocor jika tidak dipasang dengan benar.
  8. Ketergantungan pada Wiremesh: Bondek memerlukan wiremesh sebagai tulangan tarik, sehingga menambah biaya.
  9. Kurang Estetis: Permukaan bondek kurang estetis dibandingkan dengan dak beton konvensional yang diplester.
  10. Memerlukan Alat Khusus: Pemasangan bondek memerlukan alat khusus, seperti bor dan sekrup self-tapping.

Kesimpulan:

Dak bondek memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan dak beton konvensional, seperti lebih hemat biaya, lebih cepat, lebih kuat, dan lebih tahan lama. Namun, bondek juga memiliki beberapa kekurangan, seperti harga lebih mahal dan memerlukan keahlian khusus saat pemasangan.

Pada akhirnya, pemilihan dak bondek sebagai konstruksi bangunan tergantung pada kebutuhan dan anggaran proyek.