Besi beton polos dan ulir memiliki sejumlah perbedaan, beberapa di antaranya adalah fungsi dan daya tahannya yang tidak sama. Simak apa saja perbedaan lainnya di tulisan saya ini.

Secara umum, terdapat dua jenis besi beton yakni besi polos atau disebut plain bar serta besi ulir atau deformed bar.
Meski sama-sama terbuat dari beton, kedua besi ini memiliki perbedaan, mulai dari bentuk hingga fungsinya.
Untuk lebih jelasnya, simak apa saja perbedaan dua besi beton tersebut di bawah ini.

Besi Beton Ulir

Besi Beton Ulir

 

4 Perbedaan Besi Beton Polos & Besi Ulir

1. Bentuk
Sesuai namanya, dari segi bentuk besi polos memiliki bentuk yang polos.
Bentuk besi ini bundar memanjang tanpa tambahan variasi.
Sementara itu, besi beton ulir memiliki permukaan ulir, yakni menyerupai sirip ikan yang tersusun dari atas ke bawah.
Karena terdapat tambahan ulir, penampang dasarnya menjadi berbentuk bundar.
Bentuknya memiliki sedikit variasi, tergantung dari pabrik yang memproduksinya.

2. Fungsi & Kegunaan|
Untuk mendukung tulangan beton, besi polos dan ulir dapat digunakan bersamaan.
Besi polos berfungsi membungkus besi beton ulir dengan posisi memanjang.
Sementara untuk jenis ulir dapat mengait dengan baik.
Untuk bangunan atau gedung tinggi bertingkat, besi bangunan yang lebih sering digunakan adalah besi beton jenis ulir.
Pasalnya, bangunan bertingkat lebih membutuhkan daya kait yang lebih kuat.

3. Ketahanan
Ketahanan besi polos adalah 240 Mpa, sedangkan ketahanan besi beton ulir terhadap tekanan adalah 400 Mpa.
Besi polos lebih mudah dibengkokkan dan mudah untuk dipasang dan digunakan.
Sementara itu, ulir memiliki ketahanan yang lebih kuat, tetapi pemasangannya membutuhkan tenaga ekstra karena sulit untuk dibengkokkan.Melihat ketahanannya tersebut, besi polos lebih banyak diminati oleh pembeli umum, sedangkan besi jenis ulir banyak digunakan oleh kontraktor besar

4. Harga
Selain perbedaan fungsi dan perbedaan-perbedaaan lainnya, dari segi harga, kedua jenis besi ini juga mematok nominal yang berbeda.Besi beton jenis ulir memiliki harga yang lebih tinggi daripada besi polos.Hal tersebut karena fungsi dan kegunaan dari kedua besi tersebut berbeda.Besi beton polos lebih cocok dan efisien dari segi harga untuk bangunan pribadi seperti rumah.Sementara itu, besi beton ulir lebih cocok digunakan untuk bangunan tinggi komersial seperti mal.

Besi Beton Polos

Besi Beton Polos

Standar SNI Besi Beton
Ukuran besi beton baik polos maupun ulir sendiri ditentukan melalui SNI 2052:2014 tentang Baja Tulangan Beton yang kita pakai pada konstruksi beton. Jika ukuran beton makin besar, besi beton yang dipakai juga seharusnya makin banyak. Namun dalam pelaksanaannya pada proyek, produk yang tidak sesuai dengan standar SNI umum kita jumpai. Material besi beton yang tidak sesuai dengan standar SNI sendiri biasa disebut dengan besi banci. Besi banci memiliki ukuran yang lebih kecil dari standar mutu SNI yang sudah tetapkan.

Biasanya, hal ini dilakukan untuk menekan biaya produksi.
Ukuran Besi Beton di Pasaran
Dalam produksi beton terdapat istilah batas toleransi.
Batas toleransi adalah batas perbedaan atau selisih ukuran dari marking yang menjadi ketetapan.

Sebagai contoh produk yang berukuran 8 mm memiliki batas toleransi 0,1 mm.
Artinya, diameter sebenarnya bisa jadi memiliki ukuran 0,1 mm lebih kecil dari 8 mm atau berukuran 7,9 mm dan panjang standar produk ini adalah 12 meter.

Di pasaran, kebanyakan produk besi beton yang menjadi favorit konsumen berukuran 8 mm dan 10 mm.
Ukuran ini umum digunakan untuk membangun rumah tinggal.

Sementara itu, proyek pembangunan gedung biasanya menggunakan besi beton ulir dengan ukuran 12 mm dan 14 mm.
Ukuran yang lebih besar juga bisa terpakai dengan cara memesan khusus ke pabriknya.